Hening






bulan itu separu memerah malam ini.. hening..
itu yang kini terasa.. bukan hanya dalam nyataku.. tapi dihatiku juga..
cinta...itu nyata dan jelas ada.. dan memang aku rasa..
tapi yang kau kira dan  mungkin aku kira
waktu tak akan pernah sepenuhnya berpihak padamu atau padaku...
dan itu sakit...

apa kau tau.. mataku terlalu perih malam ini
panas.. dan memerah.. meneteskan beberapa cairan yang mengalir begitu lembut...
seketika hidungku sulit untuk bernafas meski hanya satu hembusan saja..
rasanya lemas.. seperti tertimbun beberapa gunung yang begitu berat.. meski itu tak mungkin..
dan itu sakit...

seharusnya kau dengar apa yang tiap waktu aku do'akan untukmu..
kau tau..
aku hanya ingin bahagiamu.. aku hanya ingin senyum itu selalu ada dibibirmu
jika kau lelah.. aku selalu berharap DIA menjadikanku mampu menguatkanmu..
jika kau sakti.. aku selalu meminta, DIA menjadikanku obat untuk menyembuhkanmu...
jika kau teraniaya.. aku selalu ingin, DIA menjadikanku perisai untuk melindungimu..
seharusnya kau dengar rintih ratapku kala dingin malam menusuk tulang..
seharusnya kau dengar pedihku meminta.. kala mentari bersiap untuk kembali terbenam...
aku mencintaimu...  dengan segenap rasaku...
tapi ketika aku tahu bahwa kau amat sayang padaku.. dan memberikan pilihan penuh atasku..
itu membuatku merasa pedih,, dan bersalah padamu...
dan itu sakit...

aku memang tak pernah bisa untuk kau banggakan.. itu yang selalu aku pikir..
tapi selama ini.. aku selalu mencoba.. dan terus mencoba untuk mampu membuatmu merasa
bahwa kau bangga memiliki aku..
aku memang tak pernah layak untuk kau unggulkan... itu yang selalu aku rasa...
tapi selama ini... aku selalu mencoba dan terus mencoba... memahami tiap katamu..
bahwa aku memang mampu kau unggulkan... meski aku tau.. aku jauh tertinggal dari mereka..
aku memang tak pernah bisa untuk memberimu bahagia.. itu yang selalu aku khawatirkan..
tapi selama ini aku selalu mencoba.. terus mencoba.. agar kau selalu tertawa indah
dan bahagia melewati harimu denganku.. meski kau dan aku terpisah
ruang dan waktu yang cukup jauh.. tapi kau tau...
tak melihatmu sebentar saja.. itu membuatku demam..
tak mendengar tawamu sebenar saja.. itu membuatku resah..
tak bisa menggapaimu dalam nyata.. itu membuatku sedih..
dan itu sakit...

aku tak pernah meragu padaNYA.. apa lagi akan kuasaNYA..
aku amat percaya DIA tak pernah berlaku curang atas takdir cinta para hambaNYA..
jika memang kau ditakdirkanNYA untuk menemaniku selamanya, kita pasti bersama.. itupun aku percaya..
tapi rasanya perih..
saat untaian kata itu kubaca.. rasanya ingin kubawa dunia hancur bersamaku..
tapi lagi-lagi itu tak mungkin..
aku paham kau amat menyayangiku.. begitupun denganku...
tapi ketika hatimu bergejolak.. apa kau kira aku tak merasanya pula
aku baru sadar.. bajuku tengah basah bukan karena liurku yang tak terbendung..
tapi karena mataku yang  benar-benar seperti merahnya rembulan malam ini...
menerjunkan tiap air yang ada dipelupuknya...
dan itu sakit...

kita memang tak pernah menanamkan apa-apa..
kita juga tak pernah kehilangan apa-apa..
kita hanya menjalani garis takdir yang tertulis jelas..
begitu jelas dalam lekuk telapak tangan kita.
kau hanya harus tau...
aku tak akan pernah mencoba lari dari jerat takdirku..
sebab takdir tak pernah bisa tertukar 
meski sekuat apapun aku berusaha..,
sedahsyat apapun aku mencoba..,,
tak akan pernah untukku mampu menembus tembok takdir itu...
tapi selagi harapan itu masih ada,,,
aku tak akan pernah berhenti untuk terus mencoba..
aku tak akan pernah berhenti untuk terus berusaha..
sebab keajaiban tak pernah datang begitu saja...
meski itu sakit...

maafkan aku...



aku..hanya sinar yang melintas sekedip, bagai kunang kunang kecil dan engkau sayap sayap yang meranggas, seusai sekepak kau mengudara, membawa hatiku semua… kita…ialah kata  yang terlambat tercipta yang semestinya tak terjadi... dan cinta ialah rasa yang pertama dan terakhir tuk merangkum kerinduan, kepasrahan dan maafku… "

0 komentar: