pelangi kelabu di keranda rindu



saat aku tertunduk merenungi nasib..

mendadak suasana jadi berubah...
kupandangi tempat sekitar kakiku berdiri..
kutemukan tumpukan sampah dusta dan kebohongan..
yang terlanjur aku banggakan
hingga aku bagai lampion yang terbakar..
bagaimana mungkin aku bisa bercahaya lagi...?
gairah sinarku telah padam...
tubuhku menggigil kesakitan, mengerang kepanasan...
ternyata pohon yang rimbun nan indah itu
yang kuharap selalu keteduhannya...
tega sakiti aku dengan duri-duri dustanya...
menyayat perih hingga keujung hati...
aku bingung..., galau... sedih..., hampa... tiadalagi harapan...
aku ingin menjerit sekeras-kerasnya...
..... tapi untuk apa ?
rasanya tiada lagi kusanggupi..
untuk membangun kembali kota yang terlanjur  runtuh...
untuk menata kembali kepingan hati yang terlanjur rapuh...

kali ini aku tak pernah tau siapa yang harus kusalahkan...?semuanya telah terpatri rapi dan enggan untuk kembali menari.., kenapa tak pernah ada hati yang mau tau tentang risau rinduku yang mendayu tak kenal malu..? sekarang apa yang akan aku lakukan....?

Rinduku semakin membuatku gila.. aku tak pernah tahu bagaimana bintangku kan mendengar jerit tangis hatiku yang tersayat perih akan kandasnya sebuah senyuman.., bintang.., sampai kapan hatimu kan bertkata kebenaran kepadaku ? yang semakin teracuni cahaya terangmu.., yang semakin terkesima alunan senandungmu ?...
huft,,, sekelumit pertanyaan itu ingin sekali aku lemparkan padanya.., namun untuk apa ? percuma bintangku tak pernah mau mengatakan secuil kalimat pun untukku..dan kini aku semakin tak berdaya tanpa dia dimataku...

Ya Alloh sampai kapan pelangi kelabu itu kan terus membayangi langkah kakiku ?
tak berapa lama bintang telihat dan aku ingin menyapanya dengan senyum dan kedamaian untukknya...
" bintang..., ada apa ?, kau kenapa ?.., mana senyummu ? aku ingin melihat itu saat aku menatapmu..."
namun katanya....
" maaf... bukankah bintangmu sudah ada didepan ? "
hanya kalimat pendek itu yang sering ia katakan padaku.. aku tak mengerti apa yang ia maksud, tapi ia seakan tak pernah ikhlas saat aku melangkah bersama jejak kakinya.. Duuh Rabby apa salahku hingga bintang enggan bersinar untukku... ada apa denganku hingga ia tak mau bercahaya untukku ?

aku ingat saat hatiku kembali hidup karena kedamaian.., 26 november 2006 entah apa maksudnya..
namun saat kulihat kembali karya Tuhan terindah itu... bintangku menganggukan kepalanya.., mungkin aku yang terlalu senang dan bangga hingga cepat menyimpulkan.., anggukan kepalanya..., sebagai jawaban atas pertanyaanku padanya..tapi...?

terlalu banyak tanda tanya dalam pikiranku..., sempat kulirik wajah sayu bintangku... bintang... aku punya buku baru untukmu...,  ia kembali anggukan kepalanya.., setelah kutanya ketiga kalinya untuk menyakinkanku.., ia menjawab dengan nada membentak... " apa kau belum puas menyakitiku ? " spontan aku kaget dengan jawabannya.., dan aku pun membalasnya dengan kata yang sama, namun ia kemudian pergi dari hadapanku...

kali ini sengaja aku tunggu dia hingga keluar...
dan kemudian...
" bintang... apa maumu sebenarnya..? jangan buat aku berfikir sama dengan mereka tentangmu...
jangan sampai aku menganggapmu bintang jalang... "
kalimatku keluar dengan nada keras..., namun aku lihat ia malah tersenyum...entah apa yang ia pikirkan namun.., semoga saja dia mau berbicara denganku..
aku hanya ingin berkata padanya tanpa ragu...
" Ya Alloh semoga kali ini kau izinkan hamba untuk melakukan apa yang hamba inginkan..
hamba tidak mintayang neko-neko hamba tidak minta ia jadi milik hamba sebab hamba tau itu rahasiamu
hamba tidak ingin ia menjadi permaisuri hamba, sebab hamba yakin semua sudah Kau atur.., hamba hanya ingin...
mememluknya erat-erat dalamdekap hamba agar setelahnya hamba mampu menatapnya dalam nyata..

bintang maaf aku terlalu kasar padamu..
semoga nanti kau bisa kau jelaskan padaku semua yang terdapat dihatimu
dan semoga nanti kau mampu menghiasi hatiku dengan kesejiakn agar tak ada lagi kelam yang membayang agar tak ada lagi pelangi kelabu di keranda rindu...

Pelangi Kelabu di keranda rindu







0 komentar: