Cacatan Di Akhir Ramadhan
Hari ini yang terakhir.. sebab esok... Kauakan segera pergi bersama takbir
Antara senang dan sedih, pagi ini bercampur aduk..
senang sebab akan datang masa dimana semua manusia terampuni dosanya*...
sedih sebab akan pergi hari-hari penuh keberkahan didalamnya..
Ramadhan selalu menyuguhkan ribuan kisah berbeda selama aku telah diijinkan menghirup nafas bumi ini.
tak
terkecuali Ramadhan kali ini.., ribuan tanya, suka, duka, harapan,
cita, cinta.. tertata dengan mesra dan sempurna, tanpa pernah aku duga
dari mana arahnya. ya.. begitulah Ramadhan yang selalu aku lewati dengan
cara-cara yang tak pernah sama.
terlalu akhir
catatan ini aku tulis, sebab biasanya ribuan rasa telah diterjemahkan
dalam milyaran kata sejak pertama Ramadhan tiba, tapi tahun ini, penggal
demi penggal kalimat, tak mampu menjembatani rasa yang teranugrahkan
dalam hidupku. meski dengan sebuah Hamdallah akan mampu mewakili semuanya.
Ribuan
tugas telah dipersiapkan jauh-jauh hari..., pun jutaan teka-teki tak
luput untuk ikut menumbrungkan tanyanya disela-sela nafas yang aku hela,
ada " telah lama ku ingatkan tentang gelapnya dunia, harus bagaimana lagi, bersabarlah wahai manusia.. " meski
kuputar otak, kujungkir balikan akal yang ada, sebentuk kata itu tak
mampu aku pecahkan dengan sempurna apa maksud dan tujuannya. lalu, " jalannya belum terbuka, jika melangkah jelek diam, berantakan do'akan dan perhatikan "
yah, lagi, sebuah teguran yang sama persis seperti yang pernah
terlontarkan saat aku kecil.. DIAM, PERHATIKAN, DO'AKAN. dan lagi.. sama
saja... belum aku tahu apa rahasia dibalik rahasianya. yah.. teka dan
teki... engkau selalu suka membiarkanku bingung dalam pertanyaanmu.. :)
lalu..
ada rasa yang tiba-tiba meredup tanpa jelas sebabnya... ribuan rindu
serasa terkubur dalam kubangan hari-hari yang begitu pilu.. entah ada
apa. sepertinya memang jika tak dijaga rasa akan berbalik arah kapanpun
ia mau, dengan suka atau terpaksa. ada perasaan-perasaan sayang akan
meredupnya segala rasa itu, namun, bagaimana cara memupuknya lagi...
sedangkan yang ada hanyalah keegoisan dan saling ketidak pedulian. sedangkan
yang dibutuhkan adalah saling memahami, untuk setelahnya bisa saling
memiliki…. Bukankah begitu aturannya? tapi sepertinya.. aku hanya
makhluk lemah yang penuh tanda tanya. atau... aku yang begitu salah
dalam melangkah ? entahlah... maafkan aku atas segala kekurangan dan
jahatku padamu...
ada pula rasa-rasa nakal yang
berkecamuk diakhir-akhir perjalan ini, ya hasrat yang begitu besar
menguasai akal dan hati.. meski seringkali kalah, dan merasa begitu
nyaman dan menikmatinya, tapi rasanya masih begitu tak pantas... maka
seringkali aku memohon untuk dilindungi dari kelemahan-kelemahan hatiku
yang nyata.
namun dibalik itu..., semua seolah
tergantikan, meski terasa salah., hadir kembali segenap keindahan dengan
cara yang lebih tak terduga.. memang seringkali cinta ada dan datang
dengan tiba-tiba, Maka selalu aku pasrahkan untuk Tuhan melakukan
tugasNya dan aku hanya perlu jatuh cinta, selebihnya menduga-duga...
senyumnya, tawanya, tak disangka menjadi obat terbaik yang membunuh
kecewa pada redupnya rasa yang tak lagi peduli. dan aku suka.. Karnanya
aku percaya tetap masih ada hal-hal benar dalam hidup dan hal-hal baik
dalam cinta yang masih bisa untuk dipertahankan.... itu indah, dan itu
favorit. Cinta yang didalamnya mega-mega itu bermuara.. dimana ketika
senja tiba.. selalu kutemukan wajah-wajahnya diujung langit sana.. Maka
berdenyutlah dalam nadiku, seumpama nafas yang selalu kuhirup...
Begitulah aku mencintaimu.
lain
halnya dengan tawa riang dalam cahaya wajah mereka, keelokan dan
keanggunan yang terpancar mesra dalam kebersaaman yang nyata, Ayah, Ibu,
dan adik-adikku..., meski sepintas namun justru itu yang aku namai
bahagia., tawa-tawa itu yang selalu aku rindu setiap tahunnya, saat
berbuka, sahur, bahkan saat membuat bingkisan untuk hari raya.. lengkap
rasanya hidup dalam balutan kasih sayang mereka. aku suka. lucu dan tak
mungkin ditiru.. :D
ada gelak tawa dan prihatin dalam
hati, saat berbicara terlalu keras-ngeyel dan mulai pinter berontak,
atau kecentilan yang berlebihan-serta kemanjaannya, atau juga rasa malas
yang luar biasa dan cemberutnya.. atau juga, ada pula iba dan perasaan
berbeda ketika menatap mata dan tersenyum penuh rahasia... atau
seutuhnya kegembiraan melihatnya, mereka, beratraksi dan berebut
kegilaan yang sama. unik. asik. menarik.
dan lalu yang tak kalah asik adalah... " kamu mau dikasih berapa buat beli baju, sama sarung ? "
hahaha pertanyaan menggelitik yang selalu terlontarkan setiap
tahunnya... meski dalam hati, aku lebih senang jika beliau mau
memilihkan sendiri sesuatu yang menurutnya pantas aku pakai, dari pada
memberikan sejumlah uang yang tentu selalu bertambah setiap tahunnya..
dan selalu aku terima hahaha... tapi sejujurnya... aku lebih suka
melihatmu tersenyum saat engkau bertanya begitu padaku.. ya.. perasaan
paling baik yang pernah aku rasakan.. adalah melihamu selalu tersenyum
bangga padaku.. meski begitu pandai membuat teka-teki, tapi aku tau...
engkau begitu dalam menyimpan rasa sayang padaku. terimakasih telah
memberi, mengajari dan mendidikku dalam kesabaranmu. terimakasih.. :')
juga
padamu.. yang selalu menatapku dalam dan tenang, tawa riuhmu yang
indah, juga terguran-teguran kecilmu yang tak pernah lelah kau tembakkan
padaku.. seharusnya aku sadar aku sudah besar dan tak perlu lagi
terguran-teguran itu muncul sebab aku tau tugas dan kewajibanku padamu..
tapi sejatinya.. perintahmu, teguranmu.. adalah hal paling aku rindukan
setiap waktu.. selain senyummu yang selalu aku anggap lebih indah dari
segala hal yang ada dibumi ini... maaf untuk setiap hal ngeyel yang aku
lakukan.. atau segala yang membuatmu repot dan membuatmu mengeluh
karenaku.. engkau selalu yang terbaik, terenak masakannya, dan ter...
segalanya untukmu.. terimakasih telah bersabar.. dan bertahan...
mengajariku.. bahwa hal-hal terbaik dalam hidup tidak membutuhkan uang..
bahwa hal-hal terindah atas nama cinta adalah ketulusan luar biasa yang
selalu setia engkau paparkan dan tunjukan tanpa pernah meminta balas...
terimakasih...
entah kenapa pagi ini.. aku begitu merasa bersyukur telah diberi hidup yang begitu indah dan luar biasa..
ya..
Sebuah Ramadhan panjang namun begitu terasa singkat. begitu singkat
sampai ingin terus mengulanginya lagi dan lagi...ingin tetap ada dalam
hari-hari berikutnya... dan perasaan sedih seperti ini.. yang aku
benci....
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ.....
الحمد لله رب العالمين ....
0 komentar: